Kamis, 02 April 2009

SMART VENDOR CAR


Written By Michael Keferl on Wednesday, June 18, 2008 at 1:03 AM | In Japan, Marketing

smart-car-vending-machine-3.jpgWe’ve seen plenty of interesting vending machines all over Japan, even for interesting marketing, though the recent Smart Vendor in Shibuya Station might just take the creativity award home.

Holding a full-size Smart Car, the faux vending machine has two choices (coupe and cabrio), and a convenient slot to insert the amount you need (about $20k). Of course, this is a concept only, but is a nice extension of their already creative vending machine idea that fits right into the Japanese love for instant gratification on-the-go. Besides, could you do this with any other car without it seeming like a big joke?

smart-car-vending-machine-11.jpg

Pushing the button on the vendor won’t exactly pop out a car, but it does dispense a branded tube containing pamphlets on the new models, dealer information, and a sheet of Smart Car stickers featuring the available colors.

Now the big question: Will the Smart Car become a hit in Japan? One would think “yes” because of limited space, but cutting the car in half still won’t give us anywhere else to park unless the parking spaces are cut in half as well. However, with rising gas prices and a burgeoning Eco movement in Japan, it just might make the dent it wants to.

smart-car-vending-machine-2.jpg

The Smart Vendor’s time in Shibuya Station is now over, but you can catch it in three more spots around Japan in the next month.

More info at PlaySmart.jp

For the original post and the latest reviews on other Japanese trends please visit our CScout Japan blog.

view more......

Pemasaran Mobil Fuel Cell Pertama di Dunia

Gebrakan untuk energi alternatif masa depan Hari ini pemasaran mobil Fuel Cell pertama di dunia
FAHMI

Pada 24 Juli 2002 lalu, Honda FCX ditetapkan sebagai mobil Fuel Cell (FC) yang akan pertama kali meluncur di jalan-jalan di Amerika, Canada dan Jepang. Dimana mobil ini telah memenangkan seleksi ketat di Amerika dan merupakan mobil FC pertama di dunia yang mendapatkan ijin on-road setelah bersaing dengan Daimler Chrysler, Ford Motor, Mazda, Toyota, Nissan, General Motor, dan Renault. Ijin tersebut dikeluarkan oleh Environmental Protection Agency (EPA) dan California Air Resource Board (CARB).

Mobil Honda FCX akan menjual dalam jumlah terbatas 30 buah di Amerika dan Jepang dalam 2-3 tahun mendatang. Saat ini akhir Oktober, Honda FCX telah mulai meluncur di jalan raya Jepang, bahkan dari Amerika telah ada permintaan 5 buah. Honda yang bekerjasama dengan California Fuel Cell Partnership telah melakukan berbagai percobaan dengan membuat Honda FCX-V2 sejak 1999 dan FCX-V3 dan FCX-V4 pada tahun 2001. Honda FCX tipe Proto yang merupakan perbaikan dari FCX-V4, yang dipasarkan tahun ini.

Dengan kekuatan penampungan bahan bakar hydrogen 156.6 liter bertekanan 350 atm, dengan kecepatan maksimum 150 km/jam, Honda FCX dapat melaju 335 km. Tipe FC yang dipakai adalah Polymer Electrolyte Fuel Cell (PEFC) milik Ballard Co. (perusahaan stack FC terkemuka dari Canada) dengan suhu 60-80oC dan bertenaga 78 kW. Harga dari mobil ini diperkirakan akan bisa bersaing dengan mobil dari perusahaan terkenal, dalam waktu dekat Honda akan memberikan pengumuman.(ELD)

view more......

Rabu, 01 April 2009

Pelek, Sepatu bagi Mobil



JAKARTA – Kilau mobil mewah bisa pudar jika pelek yang digunakannya ukuran standar dan terbuka tanpa dop. Kenyataan ini menjadikan pelek bagai sepatu bagi mobil. Jika sepatunya mengkilap maka penampilan pun mentereng. Apabila sepatu tua dan kusam, tidak bakal tertolong dandanan pesta yang dikenakan, pasti akan mengesankan buruk.




Pelek yang mengkilap biasanya disebut dalam pembicaraan sebagai velg racing. Dari sejarahnya memang pelek untuk balapan dibuat khusus agar ringan. Tujuannya mempermudah gerak kemudi dan menambah kelincahan.
Pelek khusus mobil balap ini dibuat dari bahan alloy, campuran besi dengan metal yang menghasilkan bahan yang sekuat besi namun lebih ringan. Bahan alloy memang tampil seperti perak dan berkilau, sehingga mengkilap.
Pelek alloy ini ternyata cukup diminati penggemar balap. Mobil pribadi pun menggunakan pelek ini, bahkan mobil-mobil niaga, jip pun menggunakan pelek jenis ini. Memang kelebihannya dalam mengendalikan kendaraan membuat pelek ini populer. Kelebihan dalam penampilan pun menjadikannya sebagai salah satu komoditas yang bisa dijumpai di setiap sudut Jakarta.
”Fungsi dari pelek adalah untuk menggerakkan roda namun memang perkembangannya ke mari bisa memberikan kesan untuk mempercantik kendaraan,” kata Chandra Alim pembalap era 80an yang kini masih berkiprah di arena sprint rally.
Perkembangan pelek yang beraneka ragam mulai dari bentuk, warna cat sampai kepada ukuran, akhirnya menjadi tren. Kinerja dari aneka pelek pun berganti-ganti. ”Up and down inilah yang membuat pelek itu menjadi barang fashion juga,” lanjut Chandra lagi.
Mode atau tidak ini urusan pedagang dan selera masyarakat. Masalah yang terjadi adalah kerap pelek yang memiliki peran fungsional kadang dilupakan. Ada yang karena ingin kelihatan gagah mengganti pelek mobilnya dengan ukuran terlalu besar.
Akibatnya kemudi berat dan tidak lagi imbang. Ada batasan dalam mengubah ukuran pelek berdasarkan ukuran asli. Jika terlalu berat maka beban ini akan ditanggung oleh ”tungkai” kendaraan, yakni sistem suspensi dan tie rod. Ini diingatkan oleh Chandra Alim, ”Kadang-kadang hal ini tidak disadari oleh si pemilik mobil tersebut.”

Peran Fungsional.
Salah satu peran utama pelek yang ringan adalah menambah kemampuan kendaraan untuk menapak jalanan. Bagian roda (pelek, ban, dan rem) adalah porsi kendaraan yang tidak ditumpu oleh sistem suspensi. Jadi bagian ini paling terkena jika terjadi hentakan atau saat kendaraan berbelok tajam.
Dengan berkurangnya beban pelek maka tekanan beban kejut ini berkurang hingga kendaraan lebih akurat dalam kemudinya dan kinerja dalam belokan pun lebih baik.
Pada belokan bahan alloy yang lebih kuat dari besi menyebabkan defleksi ban dan pelek berkurang. Ini amat penting untuk roda dengan ban bertekanan tinggi di mana tenaga dorong lateral akan sangat besar, bisa mencapai 1 g.
Berkurangnya berat roda terutama massa yang berotasi akan menjadikannya lebih mudah untuk menambah kecepatan (akselerasi) dan juga saat direm.
Bahan alloy merupakan konduktor panas yang baik. Berkurangnya daya panas pada saat pengereman akan mengurangi ausnya rem pada kondisi darurat. Bahan yang ringan dan kuat ini juga dapat dirancang agar memiliki rongga-rongga yang memungkinkan udara untuk mendinginkan sistem rem.
Peran-peran fungsional ini yang seharusnya menjadi pertimbangan utama dalam memilih pelek. Dari peran ini maka batasan ukuran menjadi penting untuk diketahui.
Baru setelah tahu ukuran konsumen boleh memilih rancangan yang sesuai dengan tampilan kendaraan kita. Dan jika uang menjadi kendala maka pilihan di Jakarta untuk pelek memang sama dengan sepatu.

Baru atau Bekas
Bagi penggemar otomotif khususnya Jakarta Selatan, kawasan Radio Dalam dan arteri Pondok Indah di bagian selatan Ibu Kota adalah kawasan cuci mata untuk menengok pelek.
Deretan toko di sana menyajikan berbagai pilihan pelek, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Sedangkan di bilangan Jakarta Pusat kawasan Senen, Asem Reges, Pecenongan menjadi tempat menengok pilihan pelek. Dan untuk Jakarta Utara di Kemayoran, dan Jakarta Timur di Kelapa Gading. Begitu tersebarnya ritel pelek dan ban.
Keadaan ini di mana pada setiap jalan utama menuju pusat Jakarta pasti ditemukan toko pelek dan ban merupakan refleksi dari adanya delapan juta roda di Jakarta. Ini dihitung dari adanya dua juta mobil yang terdaftar di wilayah DKI Jakarta.
Kesempatan pasar sebesar itu dan bersama dengan perjalanan waktu semakin tumbuh, tentu saja menimbulkan penawaran yang sebanding.
Dari sekian banyaknya toko penjual pelek dan aneka pilihan pelek baik bentuk maupun ukuran, tergambarlah bahwa tentu selera dan kocek masing-masing yang menentukan. Ada yang ingin membeli barang baru tapi ada pula yang ingin second hand atau bekas.
Ambil contoh sebuah toko pelek, ban dan aksesoris mobil di arteri Pondok Indah bernama Warna Warni Ban. Setelah berhasil dihubungi SH, salah seorang staf yang bernama Ani di sana mengatakan bahwa yang sering dibeli orang adalah pelek dari Taiwan seperti K-Speed. Namun di toko tersebut juga dijual produk-produk lokal seperti Enmaru dan Enduro.
”Kalau anak-anak muda lebih sering membeli pelek dari Taiwan dengan ukuran 18 dan 19,” ujar Ani. Tapi ukuran pelek yang paling laku berukuran 17,” tambahnya.
Sedangkan untuk pelek-pelek second hand yang dijejer di trotoar seperti di Jalan Abdul Muis No. 108. Pelek yang dijual di sini ada merek Von Metal, Lorinzer, Enkei dan lain-lain. ”Pembeli di sini ada yang mulai dari anak muda, ibu-ibu sampai ke bapak-bapak juga,” ujar Sam yang menjalani bisnis pelek di tempat tersebut sejak tahun 1992.
Walau yang dijual di sini semuanya second hand namun pelek itu penampilannya bagus. Ini karena pertama-tama mereka mencucinya dengan sabun kemudian dicat. Dan jika perlu diperbaiki.
Perbaikan yang dilakukan adalah meluruskan kembali bagian pelek yang bengkok. Akibatnya para pembeli sebaiknya kembali memeriksakan keseimbangan rodanya di bengkel ban yang menyediakan jasa spooring dan balancing.
Di kawasan pelek second hand, jual-beli dilakukan per satuan maka akan lebih mahal jika dibanding dengan membeli per set yang terdiri dari lima buah pelek.
”Kecuali pelek berukuran 17, kami hanya menjual empat buah per set,” ujar Sam sambil duduk di atas sepedanya. Harga pelek buatan Jerman atau Inggris yang berukuran 17 sekitar Rp3,5 juta di mana rata-rata barang impor untuk ukuran semacam ini.
Sementara pelek berukuran 13, kisaran harganya sekitar Rp 650.000 per set (lima buah). Dan untuk ukuran 14, harganya sekitar Rp 850.000. ”Kalau ukuran 15 harganya sekitar di atas Rp1 juta,” ujar Sam lagi.

Pemeliharaan
Setelah pelek baru terpasang, ban yang sesuai dicantumkan, mundurlah dua tiga langkah dan perhatikan apakah roda sudah sesuai dengan mobilnya. Ini sekadar dari sudut pandang estetika saja. Pasti sekarang mobil kelihatan lebih keren. Dan jika kita simak betul-betul nilai keren ini karena kilap baru dipolesnya pelek tersebut.
Sayangnya bagian roda adalah bagian dari kendaraan yang paling cepat kotor. Ini karena bagian tersebut paling banyak bersentuhan dengan elemen asing. Debu sisa pengereman, debu jalanan, garam laut, aspal lengket dan sebagainya.
Jadi setelah pelek terpasang sebaiknya dilapisi dengan wax. Lapisan lilin cair ini berfungsi untuk mempertahankan permukaan cat dari debu korosi. Jika mau murah gunakan sabun dan air dan basuhlah pelek Anda.
Jangan sekali-kali menggunakan bahan pembersih kimia. Bahan aluminium pelek tidak tahan terhadap asam dan tentunya juga sikat kawat. Jangan bersihkan pelek selagi masih panas, tunggu sampai suhunya dingin.
Air akan cepat menguap saat panas, campuran sabun akan tersisa di permukaan pelek karena airnya menguap meninggalkan bercak yang sukar dihapus. Jangan biarkan pelek dicuci dengan uap panas, karena suhunya dapat mengubah warna cat.
Sebaiknya dahulukan mencuci roda secara satu persatu. Pada bagian ini sangat banyak permukaan yang harus dibersihkan. Memisahkannya tersendiri akan membuat pembersihan lebih fokus.
Mendahulukan roda dibandingkan permukaan mobil lainnya akan mengurangi cipratan pada bodi kendaraan saat roda disemprot.
Pastikan Anda menggunakan lap dan kain pembersih yang berbeda untuk roda dan bodi kendaraan. Kotoran dari roda berupa partikel keras dapat menempel pada lap dan akan menggores bodi kendaraan.
Pelek dan sistem roda adalah penyangga kendaraan. Jadi bagian ini adalah bagian dari investasi Anda yang mahal. Sebagaimana sepatu yang mahal yang selalu harus disemir maka pelek pun demikian. Tentunya pemeliharaan ini akan menjamin investasi Anda. (SH/ adiseno/ sally piri/ bayu dwi mardana)


view more......

Selasa, 31 Maret 2009

Penjualan Mobil Januari 2009 Turun Lagi: 31.725 unit


JAKARTA, SENIN – Berdasarkan data akhir minggu lalu, penjualan mobil “whole sale” periode Januari 2009 di Indonesia masih mengalami tren penurunan. Dibandingkan bulan sebelumnya, Desember 2008, penurunan mencapai 18% lebih, yaitu dari 39.000 unit menjadi 31.725 unit. Jumlah itu masih jauh di bawah jika dibandingkan bulan yang sama tahun yang mencapai 41.375 unit, berarti turun sampai 23%.

Meski belum semua data masuk, namun sumber data mengatakan, angka-angka yang diberikannya sudah mencapai 99%. Cukup menarik, diperkirakan penjualan “retail” justru lebih tinggi dibandingkan “whole sale”. Penyebabnya, selama Desember 2008 dan Januari 2009 para produsen mobil menurunkan produksinya.

Dari data tersebut, hampir seluruh ATPM mengalami penurunan penjualan, kecuali Suzuki justru mengalami kenaikan dibandingkan Desember 2008, yaitu dari 3.398 unit menjadi 4.267 unit atau naik sekitar 25%. Meski begitu, penjualan Suzuki pada Januari 2009 masih dibawah penjualan mereka pada 2008.

Peringkat Berubah. Pada Januari 2009, terjadi perubahan posisi peringkat penjualan mobil di antara ATPM. Toyota masih tetap nomor satu dengan merebut pangsa pasar 39,4% yaitu 31.725 unit. Turun dibandingkan Desember lalu, waktu itu Toyota menguasai pangsa pasar 45,9% dengan total penjualan 17.912 unit. Di bandingkan dengan Desember 2008, penjualan Toyota turun 30%.Begitu juga bila dibandingkan dengan Januari 2008.

Posisi nomor dua sekarang diduduki Daihatsu dengan total penjualan 4.391 unit atau turun hampir 17%. Lantas disusul Suzuki 4.267 unit, naik 25% dibandingkan bulan sebelumnya, 3.398 unit. Mitsubishi tergeser ke posisi empat, 3.727 unit, turun 17% dari bulan sebelumnya 4.498 unit.

Honda, satu-satu produsen lima besar yang hanya mengandalkan mobil penumpang membukukan penjualan 2.039 atau turun 4% dibandingkan Desember 2008, 2.129 unit.

Sementara itu Daihatsu menurut Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra, stok sudah kembali normal. Mulai mulai depan (Maret 2009) produk Daihatsu untuk pasar domestik kembali normal, 6.000 unit per bulan.

view more......

Penjualan Mobil Periode Februari Naik Tipis


JAKARTA, JUMAT — Penjualan mobil periode Pebruari lalu untuk wholesale mengalami sedikit kenaikan sebesar 6,4 persen, yaitu 33.363 unit dibandingkan bulan sebelumnya, Januari, yaitu 31.364 unit. Namun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terjadi penurunan lebih besar, 12 persen Pada Februari tahun lalu, penjualan wholesale mencapai 37.916 unit.

Meski belum seluruh ATPM mengirimkan data, menurut sumber Kompas.com, data tersebut tidak terlalu berpengaruh. Data yang masuk sampai hari ini diperkirakan sudah mencapai 98 persen dan mayoritas adalah ATPM dari merek Jepang.

Unuk retail atau yang terdaftar, yaitu langsung ke konsumen, kendati turun dibandingkan Januari, tetapi lebih besar dari wholesale. Februari lalu penjualan retail menjadi 35.388 unit atau turun 2,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 36.428 unit. Dibandingkan dengan retail pada periode yang sama tahun lalu, 44.906 unit, terjadi penurunan 21 persen.

Kondisi tersebut menggambarkan bahwa selama dua bulan pertama 2009, ATPM berusaha mengurangi produksi dan stok. Diperkirakan juga terjadi pergeseran penjualan dari kendaraan yang lebih mahal yang relatif terjangkau harganya. Pasalnya, menjelang akhir tahun dan awal tahun ini, harga dinaikkan oleh ATPM atau produsennya. Penyebab utamanya, rendahnya apresiasi rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
Toyota #1. Toyota masih menempati posisi pertama dalam penjuaan wholesale dan retail. Wholesale Toyota pada Februari turun, tetapi retail-nya naik dari 13.551 unit menjadi 13.839 unit. Posisi kedua masih dipertahankan oleh Daihatsu yang terus mengalami kenaikan penjualan baik wholesale maupun retail. Malah untuk wholesale presentasi Daihatsu terbesar, mencapai 48,3 persen. Sedangkan retail-nya naik dari 5.002 unit menjadi 5.116 unit atau 2,3 persen.

Posisi ketiga kembali direbut Mitsubishi yang mengalami kenaikan penjualan wholesale dari 3.727 unit menjadi 4.723 unit atau 26,7 persen. Meski begitu, untuk retail Mitsubishi mengalami penurunan dari 5.675 unit menjadi 4.913 unit.

Menarik, selama Januari penjualan Mitsubishi secara retail jauh lebih tinggi pada Januari. Dengan ini pula, untuk retail posisi Mitsubishi pada peringkat ke-3 di bawah Toyota dan Daihatsu. Selama Januari, Mitsubishi mengurangi produksi dan stok secara besar-besaran.

Posisi keempat adalah Suzuki yang mengalami penurunan penjualan cukup berarti selama Februari, yaitu dari 4.276 unit menjadi 3.001 atau turun 29,7 persen. Untuk retail, Suzuki juga mengalami penurunan dari 4.290 menjadi 3.831 unit.
Merek

Wholesale

Retail



Jan ‘09


Peb ‘09

%+/-


Jan ‘09


Peb ‘9

%+/-
Daihatsu

4.391

6.512

+48,3

5.002

5.116

+ 2,3
Honda

2.039

2.353

+15

2.618

2.606

-0,4
Isuzu

1.199

1.269

+5,8

1.040

1.036

-0,4
Mazda

21

53

+152

130

110

-15
Mitsubishi

3.727

4.723

+26,7

5.675

4.913

-13,4
Nissan

1.581

1.520

-3,8

1.752

1.737

-0,8
Suzuki

4.267

3.001

-29,6

4.290

3.831

-10,7
Toyota

12.498

12.032

-3,7

13.551

13.839

+2,1
Lain-lain

1.911

1.900

-0,5

2.370

2.200

-7,1
Total

31.364

33.363

+6,4%

36.428

35.388

-2,8

view more......

Top 10 penjualan mobil tertinggi di Indonesia

1. TOYOTA AVANZA 52.260 unit 16,4% share
2. TOYOTA KIJANG 46.565 14,6%
3. DAIHATSU XENIA 23.555 7,4%
4. SUZUKI CARRY/FUTURA 23.301 7,3%
5. MITSUBISHI COLT DIESEL FE 21.740 6,8%
6. HONDA JAZZ 18.581 5,8%
7. TOYOTA DYNA 13.479 4,2%
8. SUZUKI APV 12.283 3,9%
9. ISUZU PANTHER 11.615 3,6%
10. MITSUBISHI L-300 10.722 3,4%

Top 10 ini total penjualannya mencapai 234.101 atau 73,4% dari total penjualan mobil tahun 2006 sebesar 318.904.

Jadi kesimpulannya?
1. Jutaan orang ga mungkin salah pilih-nya Telkomsel.
2. Kecil itu indah
3. Hukum Pareto 80/20. 80% orang pilih market leader sementara 20% di best buy
atau? ada pendapat lain

Sumber: Gaikindo

view more......

Minggu, 22 Februari 2009

Tips Memilih Mobil Bekas

Beberapa tips menjual mobil bekas......

view more......

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2009, Modified by FotonVideo.com

Back to TOP